Minggu, Januari 17, 2010

Tidak Harus Menjadi Angel




Malam hari lepas pukul 21.30, ringtone You’re Not Alone Michael Jackson (yang menjadi my favorite song lagi pasca meninggalnya The King of Pop itu) berbunyi, mengindikasikan ada SMS masuk.

Anga... Thanks for always being so kind to me, being there for me..
Dari: Nanda <+6289736300**>

Aku membalasnya singkat:
No big deal,sista…

Balasan dari Nanda datang tak lama kemudian:
Yeah.. Not a big deal 4 U, but it means al lot for me.. I’m a stranger for you. You even don’t know who I am. But U helped me and wasted your time for me. So now tell me how can I not thank you.. How helpful U r..

A: What comes in my mind is only: if we CAN help others, why not? Mungkin justru next time we need others’ help. Tp klo emang sdg ga bisa menolong, atw diluar kemampuan/ktersediaan waktu, ya ga bs maksain diri jg. Jd selama msh bs, msh sempat, no big deal. Klo aku ga bs/sdg ga sempat, aku akan bilang ko. So,jgn terlalu dipikrkan :)

N: Wow! I feel wisdom on your words. Anyway, may I ask U a question? But plz answer it honestly 

A: Plz do..

N: WHO ARE U? An angel? I guess yes, lucky me knowing U 

A: Halahhhh! It's not something super, U know. & to tell u the truth: kebaikan itu bukan bwt dsebut2 biar kt ga jd ujub & biar ga ilang pahalanya,ehehehhe! So, no more discussion!

N: Hahahaha! Okelah, C U tmrw..

Aku lantas mengingat-ingat, apa yang membuat teman baruku di Pascasarjana Unsri ini begitu berterimakasih. Namun seingatku aku hanya baru membantunya sekitar tiga kali: saat ia meminta kirimkan soft copy bahan presentasi kelompokku pada mata kuliah Linguistics & English Grammar, lalu saat dua kali menemaninya hunting tempat kos karena ia rantauan dari daerah Kerinci di Propinsi Jambi.

Actually she even didn’t ask me to accompany her. She just told me that she needed a shelter but she didn’t know much about the areas on this city. Kebetulan waktuku sedang longgar, that’s why I offer some helps. Kebtulan aku agak tau beberapa tempat kos-kosan dekat kampus.

After that, tampaknya dia jadi ’hobi’ berkonsultasi denganku, terkait masalah kuliah maupun bukan. Mungkin dia memang agak ‘tersesat’ dengan asumsi bahwa aku ini angel baik hati. Padahal, everything is just common. Aku berpikir untuk menjadikan kebaikan sebagai suatu kelaziman, bukan hal yang luar biasa. Justru ketidakbaikan adalah sesuatu yang abnormal. Rumusnya sederhana: jika kita bisa membantu, mengapa harus capek mencari alasan untuk tidak membantu?

And for your information, a girl called Nanda, ini sama sekali bukan prinsip seorang angel. Tidak harus menjadi angel lebih dulu untuk bisa menjadikan kebaikan sbg sebuah kelaziman, don’t U think so? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

any ideas to share?