Rabu, Juli 07, 2010

Jangan Cemen, Ah!



Jika kita amati sekeliling kita, ada hal yang lucu untuk dipikirkan. Tampaknya ada orang-orang yang tampak selalu punya banyak masalah, dan ada yang tampak selalu tidak punya masalah –happy go lucky dengan hidupnya yang sempurna. The question is: WAS IT REAL?

Benarkah kemalangan selalu menyerbu sebagian orang saja, dan yang lain senantiasa dihujani keberuntungan –persis kaya cerita Donal Bebek versus Si Untung?

Rhonda Byrne bilang: human attracts what they think of. Napoleon Hill terkenal dengan pernyataannya you are what you think you are. Inti dari semua nasihat pengembangan diri yang kita baca sejak SMP bisa jadi cuma 1: MIND REALLY MATTERS! Pikiranlah yang mengarahkan action kita, dan pada akhirnya menentukan akan menjadi apa kita.

Lantas pikiran macam apa yang kondusif untuk kita pelihara bagi kemaslahatan diri kita ini? Hill jelas mengatakannya: positive thinking, dan David Schwarts menyebutnya: big thinking. Whatever lah, yang jelas cara berpikir dengan higher perspective memang telah menjadi tuntutan –kecuali kita mau tergolong kedalam manusia-manusia penuh keluhan yang isi pembicaraannya tiap hari hanya hal-hal buruk, suram, bernada frustrasi dan menularkan mood jelek pada sekelilingnya [a.k.a Dementor].

Pada akhirnya kita lihat bahwa toh tiap orang punya masalah dalam hidupnya. Bukankah ini emang cara Tuhan mendidik kita si kaum pemalas ini untuk mau sedikit mikir? Yang membuat seseorang menjadi pemenang dan pecundang bukanlah hoki, namun cara mereka menyikapi masalah, kesulitan, or whatsoever yang merintangi langkah mereka.

Don’t get me wrong, Buddies. Akupun sering merasa berada di titik nadir, frustrasi dan merasa gloomy seolah dalam setahun kedepan hanya akan ada musim hujan tanpa matahari sama sekali. Terkadang omongan negatif orangpun bisa membuat ngedrop hingga malas berbuat apa-apa. Banyak hal internal yang juga bisa menjadi pemicu rasa tidak puas dan depresi pada diri sendiri. Kadang-kadang, merasa tidak produktif, tidak capable, tidak suka dengan apa yang harus dilakukan, merasa banyak yang tidak beres, tidak diperlakukan selayaknya oleh orang lain, merasa tidak diapresiasi, dengan sendirinya menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri yang bisa jadi efek bola salju yang terus menggelinding dan membesar –bila tidak buru-buru dinetralisir sebisanya.

Wokelah kalo begitu. Untuk mengecas energi kita yang kadang-kadang low, malah kritis dan mati suri, kita lihat saja bagaimana golongan pemenang menghadapi masalah. Mudah-mudahan cukup untuk membuat kita nggak cemen dengan masalah-masalah yang [pasti] akan selalu ada dalam hidup kita yang [nggak selalu] cihui ini.

RACUN 1: DIKRITIK. Ah, anggap aja KRITIK sebagai KRIPIK. Renyah, enak, mengandung karbohidrat yg baik buat masa pertumbuhan :D

• Albert Einstein, -yg disebut orang that damn brilliant human ever created- ternyata pernah dikatain: bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.

• Guru Thomas Edison pernah mengatakan bahwa Thomas terlalu bodoh untuk belajar sesuatu. [Lo tau dia penemu atas seribu penemuan penting]

• Guru Beethoven mengomentari Beethoven: “What a hopeless composer!”. Yeah, setidaknya suami elo ga pernah bilang elo hopeless wife kan? Ihihihi..

• Charles Darwin dianggap oleh semua gurunya (termasuk bokapnya sendiri ) sebagai seorang budak biasa dan mempunyai tingkat kecerdasan dibawah normal.

• Walt Disney pernah di pecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.

• Marconi mengajukan anggaran dana sebesar US$ 30.000 untuk membuat sistem pengiriman pesan tanpa kabel, teman - temannya menyarankan: segeralah masuk ke rumah sakit jiwa
terdekat!!

• Ortunya Erico Caruso, seorang penyanyi opera terkenal pernah mengatakan bahwa dia sebenarnya ga mempunyai suara nyaring dan ga bisa bernyanyi.

• Pendiri Federal Express pernah di beritahu bahwa idenya tidak masuk akal; dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$7 milyar. [moral lesson: dont always trust your professor :D]

• Semasa Sylvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia di beritahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang
sering memukul dan mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tak bisa di harapkan. Bayangin kalo Sly percaya dan ngelamar jadi tukang reparasi elevator beneran, e do do eee..


RACUN 2: GAGAL. Ternyata orang-orang besar semuanya pernah gagal. We’re not the only one who fail. Masalahnya cuma 1: setelah gagal, SO WHAT?

• Sebagai seorang siswa, Aristotle Onassis merupakan si tolol nomor satu dan biang kerok, sehingga pernah di keluarkan dari beberapa sekolah. Akhirnya dia gagal dalam ujian dan tidak punya
ijazah walau diploma sekalipun. Onasiss getooo, lo tau dia kemudian jadi org paling tajir gilaaaaa

• Winston Churchill aja pernah ga naik kelas. Jadi kalo lo sekedar ga lulus test wawancara kerja, cukup bilang: “Setidaknya gw ga pernah tinggal kelas kaya Winston Churcil” :D

• Jangan anggap Napoleon Hill selalu sukses. Doi mengalami 7 kali kegagalan besar sepanjang hidupnya sebelum menulis buku ''Think and Grow Rich'' yang keren banget itu.

• Woody Allen, seorang penulis, editor, dan penerbit yang telah mendapatkan anugerah Academy Award pernah gagal dalam ujian bahasa Inggris dan gagal membuat film di universitas New York.

• Ide mesin Xerox pernah ditolak oleh 20 perusahaan dalam 7 tahun sebelum akhirnya diterima.

• Malcom Forbes, mantan Editor Eksekutif Majalah Forbes pernah gagal menjadi staf surat kabar kampus semasa dia menjadi mahasiswa.

• Tau raja bisnis Henry Ford kan say? Doi pernah bangkrut, not only once, but FIVE TIMES!

• Siapa yang ga pernah baca seri Chicken Soup for the Soul? Ternyata e ternyata, naskahnya sebelumnya udah ditolak 33 penerbit karena para editor beranggapan bahwa kumpulan cerita tersebut tidak laku di jual. Eh, gataunya menjelang 1998, seri Chicken Soup ini terjual lebih dari 30 juta diseluruh dunia dan diterbitkan dalam 30 bahasa.
Btw, novel Gone with the Wind yang memecahkan rekor dalam sejarah penerbitan dimana 50.000 buku telah terjual dalam tempo satu hari, udah diterjemahkan kedalam 30 bahasa dan kemudian menjadi film paling populer yang pernah di hasilkan, ternyata juga sebelumnya ditolak oleh penerbit Hollywood. [pelajaran moral: don’t trust editor, mereka banyak yang sotoy].

• Ketika Billi menawarkan naskah "Dare To Fail" kepada sebuah penerbit pada tahun 1996, ternyata di tolak dengan alasan berikut: "Kamu bukan Dale Carnegie atau Norman Vincent Peale. Siapa jugaaaa yang mau baca elo punya buku?". Sejak saat itu "Dare toFile" telah diterjemahkan dalam 7 bahasa. Kata Billi: ''Ditolak tidak berarti sudah kiamat. Penolakan hanyalah soal beda pendapat.'' [lagi-lagi, don’t trust book publishers, they could be the most sotoy persons ever]


RACUN 3: GA ADA MODAL. Sukses ternyata bukan masalah modal duit or whatsoever. Banyak yang mengawali dari NOL, dan JADI!

• Abraham Lincoln –presiden USA godekan yang terkenal itu- ikut perang Blackhawk dengan pangkat kapten. Setelah perang selesai, dia di turunkan menjadi prajurit biasa.

• Ketika Sidney Poitier meninggalkan Bahamas untuk merantau ke New York, dia cuma punya US$3 dalam sakunya; dan dia bukanlah seorang yang pandai membaca. Dia pernah tinggal di atas loteng tanpa atap dan menopang hidupnya dengan mencuci piring.

• Ray Charles, Jose Feliciano, dan Stevie Wonder semuanya sama dalam satu hal: mereka buta. Oya, tau dong Hellen Keller yang buta tuli dan bisu. Harusnya kita malu karena tidak buta tidak tuli tidak bisu tapi ga bisa melakukan hal yang dilakukan Hellen. Doi belajar dengan susah payah dengan cara gurunya menuliskan kata-kata di tangannya, sedangkan kita yang bisa baca buku, nonton tipi dan denger kuliah tanpa kesulitan masih aja punya prestasi mediocre, kadang2 payah ;)


See. Masalahnya bukan terletak pada masalah, namun pada how to deal with them. Racun pasti selalu ada, thus, we only need to prepare antibiotik :D.
Cheers ahhh.

1 komentar:

  1. This video post is really great, the noise feature and the picture quality of this video
    post is truly awesome.

    My web page; froxh.com

    BalasHapus

any ideas to share?